Obesitas adalah salah satu kondisi paling umum yang dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Seseorang berisiko tinggi mengalami kondisi ini jika tidak menjaga pola makan dan melakukan olahraga yang cukup.
Kegemukan biasanya diderita oleh orang-orang dengan pekerjaan administratif atau kantoran yang cenderung menerapkan gaya hidup sedentari, alias malas gerak.
Kegemukan alias obesitas adalah penumpukkan lemak yang tidak normal atau berlebihan di dalam tubuh.
Kondisi ini jika dibiarkan terus menerus dapat memengaruhi kesehatan penderitanya.
Ya, kondisi ini tidak hanya berdampak pada penampilan fisik penderitanya, tetapi juga meningkatkan risiko dalam kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Apa saja penyakit yang dapat ditimbulkan karena obesitas?
Berikut ragam penyakitnya:
• Diabetes.
• Tekanan darah tinggi.
• Penyakit jantung.
• Kolestrol tinggi.
• Susah Bernapas
• Kanker di usus besar (colorectal cancer)
• Batu empedu (prostate cancer).
Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di seluruh dunia.
Selain dapat menyebabkan masalah kesehatan secara fisik, kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti stres dan depresi.
Obesitas dan berat badan berlebih (overweight) merupakan dua konsep yang berbeda.
Overweight adalah kondisi di mana terdapat kenaikan berat badan berlebih, namun demikian, kenaikan berat badan tidak hanya disebabkan oleh lemak berlebih, tetapi juga bisa disebabkan massa otot atau cairan dalam tubuh.
Kondisi-kondisi tersebut dapat memberikan dampak berbahaya pada kesehatan.
Jenis Obesitas
Berikut ini adalah obesitas menurut jenisnya, jika anda merasa tidak mengalami hal berikut berarti anda tidak terkena obesitas.
1. Obesitas karena tidak aktif
Jika Anda memiliki lipatan lemak pada dada hingga perut bagian bawah atau pada punggung tubuh, maka dapat dikatakan Anda kurang melakukan aktivitas fisik yang sehat, seperti olahraga. Kegiatan fisik, seperti olahraga merupakan kegiatan pencegahan untuk mencegah menumpuknya lemak di dalam tubuh.
Kementerian Kesehatan Indonesia menganjurkan setidaknya melakukan aktivitas fisik atau olahraga 30 menit dalam satu hari. Anda bisa melakukan berbagai hal yang sederhana, seperti memperbanyak berjalan kaki atau bersepeda.
Jika Anda salah satu orang yang malas olahraga, Anda dapat diartikan sebagai orang yang mengalami obesitas karena cenderung memiliki tumpukan lemak berlebih.
2. Obesitas akibat makanan
Makanan dan minuman adalah hal yang paling utama dari penyebab obesitas. Kebiasaan terlalu banyak makan membuat berat badan dan kadar lemak tubuh meningkat.
Mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan rendah zat gizi menyebabkan obesitas terjadi, yaitu seperti gula, makanan-makanan ringan lainnya.
Jenis obesitas memiliki ciri yaitu penumpukan lemak terlihat pada leher, dagu, dan bagian dada.
3. Obesitas vena
Obesitas ini disebabkan oleh sirkulasi pembuluh darah khususnya vena tersumbat akibat berbagai hal.
Apalagi, jika di dalam keluarga Anda juga ada yang mengalami penyumbatan pembuluh darah. Jika Iya, hati-hati karena Anda berisiko untuk mengalami obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat keluarga.
Penyempitan juga dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan berlemak terlalu banyak. Sehingga, anjuran untuk mencegah bahkan mengatasinya adalah dengan melakukan olahraga teratur.
Penumpukan lemak yang terjadi pada obesitas vena bisa terlihat pada bagian kaki dan bagian bokong.
4. Obesitas akibat rasa cemas
Apakah Anda sering memiliki perasaan cemas berlebihan atau merasa tertekan akibat berbagai hal?
Rasa cemas atau tertekan yang tinggi dapat mempengaruhi hormon di dalam tubuh. Ketika Anda mengalami berbagai macam perasaan yang buruk maka Anda cenderung memiliki nafsu makan yang tinggi dan menjadikan makanan sebagai tempat pelarian perasaan Anda, oleh karena itu, obesitas yang disebabkan karena perasaan yang buruk dapat terlihat lipatan lemak pada perut bagian tengah.
5. Obesitas aterogenik
Perut buncit adalah salah satu tanda dari obesitas atau kegemukan, perut yang buncit diakibatkan oleh penumpukan lemak yang berlebihan di area perut.
Hal ini dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan, seperti membuat susah bernapas, bahkan obesitas akibat perut buncit lebih berbahaya dibandingkan dengan obesitas secara keseluruhan.
6. Obesitas gluten
Tipe obesitas ini lebih banyak dialami oleh perempuan yang sudah memasuki masa menopause dan keseimbangan tubuhnya menurun.
Obesitas jenis ini memiliki karakteristik yaitu terdapat kelebihan lemak pada bagian panggul.
Penyebab Obesitas
Untuk menghindari obesitas mungkin anda perlu membaca hal-hal berikut ini untuk menghindari obesitas.
1. Genetik
Genetik atau keturunan adalah salah satu komponen terbesar yang bisa memicu obesitas. Anak dari orangtua yang obesitas jauh lebih berisiko mengalami obesitas dibanding anak yang orangtuanya memiliki berat badan ideal.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical Investigastion diketahui bahwa orang yang membawa gen FTO biasanya cenderung banyak makan makanan berlemak dan tinggi gula. Selain itu orang dengan gen tersebut juga biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk merasa kenyang. Nah, hal tersebutlah yang menyebabkan orang dengan gen FTO lebih mungkin untuk mengalami obesitas.
Meski begitu bukan berarti obesitas sepenuhnya ditentukan oleh genentik. Pasalnya, apa yang Anda konsumsi juga memiliki efek besar pada gen yang dapat memicu obesitas.
Ya, jika Anda memiliki gen obesitas dan Anda memiliki kebiasaan hidup yang tidak sehat, maka hal tersebut justru akan meningkatkan risiko Anda berkali-kali lipat untuk mengalami obesitas.
Sebaliknya, jika Anda memiliki gen obesitas, tapi Anda secara teratur menerapkan pola hidup sehat dengan memerhatikan asupan makanan serta rajin olahraga, maka risiko Anda terkena obesitas pun akan menurun.
2. Junk food (Makanan Ringan)
Junk food adalah jenis makanan yang tinggi kandungan gula, lemak, garam, dan minyak. Kombinasi inilah, ditambah dengan wangi makanan dan berbagai paduan rasa lainnya, yang membuat makanan junk food terasa nikmat sehingga bikin ketagihan. Tanpa sadar, orang yang sering makan junk food menumpuk banyak kalori dan lemak di tubuhnya.
Nah, hal inilah yang menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan yang pada akhirnya memicu obesitas. Jika sudah obesitas, maka Anda berisiko terkena penyakit kronis lainnya.
3. Obat-obatan tertentu
Banyak obat-obatan dengan/tanpa resep dokter dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping.
Misalnya antidepresan yang sudah lama dikaitkan dengan kenaikan berat badan secara perlahan-lahan.
Beberapa obat-obatan lain yang bisa memicu kenaikan berat badan adalah obat diabetesdan antipsikotik yang sering digunakan untuk meredakan masalah mental.
Obat-obatan ini mengubah fungsi tubuh dan otak Anda, menyebabkan meningkatkan nafsu makan dan berkurangnya tingkat metabolisme Anda, hal tersebutlah yang memicu kenaikan berat badan.
4. Stres
Siapa sangka, stres nyatanya juga bisa jadi penyebab obesitas. Ya, stres sangat mungkin menyebabkan obesitas. Pasalnya pada saat Anda mengalami stres, Anda akan lebih mudah untuk lebih banyak makan, terutama makanan manis, guna sekadar meredakan stres dan memperbaiki suasana hati.
Padahal tanpa disadari, konsumsi makanan di saat-saat seperti itu justru akan membuat Anda mengonsumsi makanan ebih banyak, yang pada akhirnya akan menumpuk kalori, gula, serta lemak di dalam tubuh. Nah, hal inilah yang menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan.
5. Malas gerak
Dengan adanya televisi, komputer, video game, mesin cuci, ponsel pintar, dan perangkat kenyamanan modern lainnya, hidup kebanyakan orang memang jadi lebih santai. Sayangnya, hal tersebut justru membuat banyak orang minim melakukan aktivitas fisik.
Padahal kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan perlambatan metabolisme dalam tubuh. Ya, semakin sedikit Anda bergerak, maka semakin pula kalori yang Anda bakar.
Akibatnya, kalori akan lebih banyak menumpuk di dalam tubuh. Bahkan tak hanya soal kalori saja. Aktivitas fisik yang minum juga memengaruhi kinerja hormon insulin dalam tubuh. Jika kadar insulin dalam tubuh tidak stabil, maka erat kaitannya dengan penambahan berat badan.
6. Tidak cukup tidur
Penelitian telah menemukan bahwa jika Anda tidak cukup tidur, Anda berisiko dua kali lipat untuk mengalami obesitas. Risiko ini berlaku untuk orang dewasa dan anak-anak. Hal ini berdasarkan penelitian dilakukan di Warwick Medical School di University of Warwick.
Para ahli dalam penelitian tersebut meninjau bukti di lebih dari 28.000 anak dan 15.000 orang dewasa. Hasil penelitian jelas menunjukkan bahwa kurang tidur secara signifikan meningkatkan risiko obesitas pada kedua kelompok.
Kurang tidur dapat menyebabkan obesitas melalui peningkatan nafsu makan akibat dari perubahan hormonal. Jika Anda tidak cukup tidur, Anda menghasilkan Ghrelin, hormon yang merangsang nafsu makan. Kurang tidur juga mengakibatkan tubuh Anda memproduksi lebih sedikit Leptin, hormon yang menekan nafsu makan.
Jika Anda tidak mengidap faktor-faktor risiko tersebut bukan berarti Anda tidak dapat terjangkit obesitas. Tanda-tanda tersebut hanya referensi saja, jadi akan lebih baik jika Anda berkonsultasi pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Cara Mencegah Obesitas
Untuk mencegah Obesitas kita telah membagi tiga kategori untuk menghidari obesitas sekaligus dapat menurunkan berat badan.
Mengatur Konsumsi Makanan
1. Buat persediaan buah-buahan dan sayuran.
Dengan konsep piramida makanan dari Departemen Kesehatan Amerika, buah dan sayur (kebanyakan sayur) menjadi makin ditekankan. Diet Anda harus mengandung paling banyak makanan berwarna, bersama dengan protein dan produk susu tanpa lemak. Jika menu makanan Anda memuat buah dan/atau sayur (kentang tidak termasuk!) sebagai yang utama, Anda melakukan hal yang benar.
Tentang hadiah lezat dari alam, semakin berdaun dan berwarna, semakin baik. Kentang dan sayuran yang mengandung tepung lainnya tidak sama baiknya dan mengandung banyak karbohidrat, dan semakin buruk bila digoreng atau diolesi mentega. Buat tujuan untuk memakan keseluruhan warna pelangi alami setiap hari.
2. Pikirkan tentang produk susu tinggi protein dan rendah lemak.
Protein juga merupakan bagian penting dari diet. Protein membangun dan memperkuat otot dan menekan selera makan, yang berarti Anda tidak akan meraih coklat di tengah malam, hanya mengacaukan apa yang sudah Anda lakukan sepanjang siang.
Dan untuk produk susu, jaga pada tingkat minimum. Pesan yang sering Anda dengar tentang betapa pentingnya produk susu lebih mengindikasikan kekuatan industri susu, sebenarnya hanya sedikit hubungan antara osteoporosis dan susu, justru ada hubungan kecenderungan dan signifikan antara konsumsi tinggi susu dengan kanker rahim dan prostat.
Namun jika harus (karena keju itu lezat), pilih produk rendah lemak, seperti susu skim dan yogurt Yunani.
3. Minum air putih.
Manfaat air praktis tak ada habisnya. Kulit menjadi bersih, organ Anda dicuci, toksin dibuang, berat badan menurun, dan Anda merasa lebih berenergi. Dan dengan minum air, berarti bukan minuman padat kalori, singkirkan minuman yang memberi kejutan kafein sementara dan minum kalori kosong. Menang, menang, menang, menang, menang.
Penelitian menyatakan bahwa bila Anda meningkatkan asupan air sampai satu liter sehari, berat badan akan perlahan menurun, tanpa perlu usaha lain.
Laki-laki harus minum sekitar 3 liter dan wanita sekitar 2 liter.
4. Batasi konsumsi makanan dan gandum olahan.
Bila ada satu alasan terjadinya epidemi obesitas, betul, epidemi, itu karena fakta bahwa gandum kemasan dan olahan adalah beberapa dari makanan yang mudah didapat di seluruh dunia.
Anda dapat mengambil sepotong kue, roti, atau sekantong keripik dan langsung pergi keluar. Ya, sekarang rasanya memudahkan, tapi nanti akan membuat kekacauan.
Semakin banyak makanan mengalami proses, semakin sedikit nutrisinya.
Dan juga semakin putih, karena warnanya telah hilang. Jadi bila makanan itu datang dalam kemasan atau seputih salju, jangan diambil, Itu hanya gula yang akan membuat insulin mencuat dan menyebabkan penumpukan lemak berlebih.
5. Timbang dan ukur makanan Anda.
Bukan berarti makanan tertentu harus dihindari sepenuhnya, tetapi harus dijaga supaya tidak berlebihan. Sayangnya, kita hidup dalam masyarakat yang ingin segalanya dalam ukuran besar. Bila Anda menimbang makanan Anda, Anda akan bisa melihat berapa ukuran yang pantas sebenarnya.
Misalnya, satu porsi daging 1 ons tampak hanya seperti setumpuk kartu. Seberapa sering Anda pergi ke restoran favorit dan tidak menghabiskan sepiring penuh?
Menimbang makanan rasanya menyakitkan, jadi lakukan sekaligus!
Ambil camilan sehat favorit Anda, kacang, buah kering, dll, dan makan beberapa jumlah yang terkendali selama seminggu penuh, Kemudian setiap melangkah keluar pintu Anda bisa membawa camilan itu dan Anda tidak akan mengacaukan keseluruhan hari Anda dengan camilan sehat yang dulu merupakan satu toples kacang yang dimakan tanpa berpikir.
6. Sarapan.
Dari luar, tidak sarapan tampak seperti cara cepat untuk mengurangi kalori. Dan bila di pagi hari Anda tidak mendapat kalori, penelitian menunjukkan bahwa Anda akan membutuhkan lebih kemudian, menyebabkan porsi makan siang yang jauh lebih besar. Lebih lagi, Anda akan merasa lesu sepanjang pagi, menunggu-nunggu tenaga dari makan siang.
Usahakan untuk menyisihkan waktu demi sarapan yang layak.Dan "layak" di sini tidak berarti 4 donat dan segelas vanilla Frappuccino.
Kalau saja. Kenyataannya, makanan yang dapat membuat Anda mendambakan makanan sebenarnya, hanya akan membuat Anda makan lebih banyak. Sebagai gantinya, pilih protein yang membuat Anda kenyang, telur (putih), daging tanpa lemak, oatmeal, dan sedikit selai kacang atau pisang.
7. Sadar makanan di rumah, tempat kerja, dan sekolah.
Sudah cukup berat mengendalikan apa yang kita simpan di dapur kita sendiri, tapi memiliki keinginan di kantin tempat kerja atau sekolah membuat semuanya jauh lebih sulit. Kalau bisa, bawa makanan sendiri dari rumah. Selama 5 menit menyiapkan makan siang di pagi hari, Anda tidak akan merasa keinginan untuk makan makanan tinggi kalori untuk makan siang.
Bila mungkin, libatkan diri dalam program kesehatan kerja atau sekolah Anda.
Apakah mereka menawarkan alternatif makanan yang sehat dan cermat di kantin? Apakah mereka mendorong aktivitas fisik? Bila tidak, Sarankan agar mereka melakukannya!
Karyawan dan murid mereka akan menjadi lebih sehat, lebih bahagia, dan dari segi keuntungan, lebih sedikit izin sakit, lebih sedikit pengeluaran, dan moral kerja akan meroket. Apa ruginya?
Menerapkan Gaya Hidup Sehat
1.Berhenti duduk di depan televisi.
Rata-rata orang menghabiskan 34 jamseminggu untuk menonton TV, dan itu belum termasuk di depan telepon, tablet atau komputer. Apa Anda tahu apa yang Anda lakukan di depan televisi? Tidak bergerak dan tidak produktif, itu sudah pasti!
Mulai dengan mengurangi 30 menit pemakaian TV atau komputer setiap hari. Lihat apa yang bisa Anda lakukan di waktu tersebut!
Mungkin Anda juga akan lebih bahagia.
Bukan hanya Anda tidak akan duduk dengan malas membandingkan hidup Anda dengan hidup mengagumkan orang yang Anda lihat di Facebook, tapi Anda juga akan bangun dan menyelesaikan pekerjaan. Walaupun hanya mencuci baju, tapi itu sesuatu!
2. Cari keringat.
Mari kita tidak bertele-tele karena ini tidak sesulit ilmu roket, olahraga bagus untuk Anda, membantu menjaga berat badan, dan bisa memperbaiki mood. Idealnya Anda perlu olahraga sedang sekitar 30 menit setiap hari, tapi apa pun yang bisa Anda lakukan merupakan satu langkah ke arah yang benar.
Anda tidak perlu mendaftar ke gym atau membeli sepatu lari dan mulai menabung untuk operasi penggantian lutut yang tak terelakkan.
Buat olahraga sebagai bagian dari gaya hidup dan bukan sesuatu yang dipaksakan. Jalan lintas alam, berenang, mendaftar di liga. Ketika olahraga bukan keharusan maka menjadi lebih mudah dinikmati dan Anda mendapat manfaat dari itu. Tak ada alasan Anda tidak bisa membuatnya menyenangkan dan natural.
3. Jaga kesehatan anak-anak Anda.
Ketika Anda memulai di jalan yang salah pada usia dini, jauh lebih sulit untuk kembali ke jalur yang benar. Jadi mulai anak-anak Anda dengan cara yang benar!
Memastikan mereka membuat keputusan yang baik akan membantu Anda membuat keputusan yang baik untuk diri sendiri juga.
Berikut adalah hal mendasar yang harus dilakukan :
Jadilah teladan yang baik.
Bila anak melihat Anda mengudap sekantong keripik jagung, mereka akan melakukan yang sama. Tunjukkan pada mereka bahwa makan sehat adalah keseharian yang normal.
Bila Anda tidak ingin keripik, kecil kemungkinan mereka juga akan berminat.
Beri dorongan. Yaitu, mendorong aktivitas fisik, minum air putih, dan makan ketika mereka lapar.
Ajak mereka melakukan sesuatu yang aktif dan beri mereka segelas air ketika Anda haus. Makan bersama sehingga mereka tidak makan sendiri (dan sering).
Tapi jangan gunakan makanan tidak sehat sebagai hadiah, mereka akan beranggapan bahwa makanan tidak sehat lebih menggiurkan.
Untuk bayi, beri ASI enam bulan atau lebih.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang diberi ASI dalam jangka waktu ini 20-40% kurang kemungkinannya kelebihan berat badan.
Itu merupakan statistik yang mengejutkan.
4. Gunakan transportasi aktif.
Bila memungkinkan untuk gaya hidup Anda, simpan mobil di garasi. Anda tidak hanya akan menyelamatkan lingkungan, namun juga semakin dekat dengan gaya hidup paling sehat yang Anda bisa. Mengendarai sepeda atau berjalan kaki ke mana pun akan membuat Anda mendapat udara segar, membakar kalori, dan tetap mengantar Anda ke mana pun tujuan Anda.
5. Tidur.
Ini hampir seperti diet paling sempurna yang pernah ada : tidur, berat badan turun. Tidak hanya karena ketika tidur kita tidak makan, tapi karena tidur mengatur hormon leptin dan ghrelin.
Pada dasarnya ini adalah kode supaya tidur mencegah Anda merasa lapar dan memungkinkan Anda merasa kenyang. Menakjubkan!
Pernahkah Anda terjaga sepanjang malam dan keesokan harinya, apa pun yang Anda lakukan, rasanya kopi yang Anda minum dan pizza yang Anda makan tidak cukup, atau Anda tidak bisa melakukan apa-apa?
Itu karena leptin dan ghrelin tidak teratur. Hormon Anda sepertinya tidak seimbang.
6. Fokus untuk mengubah kebiasaan, bukan berat badan.
Untuk mencegah obesitas seumur hidup, mengikuti diet atau tren terbaru tidak akan memberi hasil jangka panjang yang Anda cari. Sehat harus menjadi cara hidup, bukan pilihan, tanpa jika, dan, atau tapi. Sehat harus menjadi bagaimana Anda hidup. Jadi daripada fokus pada angka di timbangan, fokuslah pada kebiasaan Anda. Sisanya akan terjadi dengan sendirinya.
Artinya, timbang badan Anda sesekali. Penelitian menunjukkan bahwa memperhatikan berat badan membawa keputusan yang lebih baik dan lebih sehat. Dan Anda akan tahu apa yang berhasil dan apa yang tidak.
Tak ada kejutan!
7. Ketahui bahwa ada beberapa faktor lain yang berperan.
Sayangnya, beberapa orang memang cenderung menjadi berat. Yang lain memiliki kondisi (yaitu tiroid) yang menjamin angka timbangan yang besar selama sisa hidup mereka.
Ada metabolisme, gen, dan gembar-gembor perang melawan berat badan yang membuat semuanya terasa lebih sulit dari yang sebenarnya.
Bila menurunkan berat badan merupakan perjuangan intens bagi Anda, mungkin ada beberapa kondisi lain yang berperan.
Bila Anda makan dengan benar dan olahraga dan berat badan tetap tidak berkurang, temui dokter.
Kesehatan Anda dalam risiko!
Anda mungkin bisa memulai pengobatan untuk membuat hormon Anda normal dan mengirimkan Anda ke jalur yang benar.
Anda mungkin juga menemukan kondisi yang tidak Anda sadari sebelumnya, berarti Anda sudah menyelamatkan nyawa Anda.
Jangan pernah menempatkan kesehatan dalam risiko!
Menjauhi Lemak
1. Kenali makanan perangkap Anda.
Kita semua memilikinya. Tepat jam 10 dan kita ingin pizza, kita melampiaskan stres pada pekerjaan atau hubungan dengan makanan, atau kita sangat mengantuk di pagi hari dan minum latte yang penuh lemak.
Apa kesulitan Anda?
Godaan Anda?
Apa yang mengalahkan kendali diri Anda sehingga Anda tidak bisa menahan godaan itu?
Apabila Anda tahu apa yang membuat selera Anda tak terkendali, Anda bisa menghindarinya.
Apa makanan perangkap Anda?
Makanan perangkap yang paling biasa adalah makan ketika kita bosan atau stres.
Bila Anda bisa menyadari kapan Anda makan dan mengapa, Anda sudah memenangkan setengah peperangan. Bila Anda tahu ini masalah untuk Anda, kenapa tidak memulai membuat jurnal makanan?
2 . Penuhi kulkas dengan minuman rendah kalori, buah-buahan, dan sayuran.
Dengan kata lain, jangan menyimpan permen, gandum olahan, dan makanan jahat lain di rumah.
Ketika makanan tidak sehat itu tidak ada, Anda tidak akan memakannya!
Anda terpaksa makan apa yang tersedia, dan Anda akan mulai menginginkan apa yang ada di sana. Hilangkan godaan dan Anda sudah menghilangkan pilihan yang buruk.
Jangan hanya memilih makanan baik. Anda harus memikirkan minuman juga. Kita sering meminum minuman penuh kalori, tidak menyadari bahwa kalori itu sebanyak yang terkandung di makanan, walau kita tidak merasa kenyang. Minimalkan soda dan konsentrasi pada air putih dan teh.
3. Jalani hidup dengan "menaiki tangga."
Dengan kata lain, buat setiap hari sebagai kesempatan menemukan kesempatan kecil untuk hidup lebih sehat. Naik tangga. Parkir yang jauh. Cuci mobil sendiri. Tata ulang dapur sendiri. Bakar makan siang dengan jalan kaki. 5 menit di sini dan di sana bisa membuat perbedaan!
Dan setelah Anda terbiasa "aktif" dalam keseharian normal, dorongan untuk malas akan pergi. Anda tidak akan lagi mengeluh pada gagasan merawat kebun atau menata ulang rak. Bangkit dan menyelesaikan pekerjaan sejalan dengan tujuan hidup sehat Anda.
4. Makan di rumah.
Ini bermanfaat banyak: tidak hanya menghemat uang, tapi Anda akan mengurangi kalori, ukuran porsi, dan mengetahui apa yang terkandung dalam setiap gigitan. Anda juga akan menghilangkan godaan memesan minuman, makanan pembuka, dan makanan penutup. Dan belum lagi Anda menjadi bisa memasak.
Persenjatai diri Anda dengan selusin atau lebih resep sehat. Ketika memasak makanan sehat terasa mudah dan lezat, Anda tidak akan menemukan alasan untuk tidak melakukannya. Anda akan bisa makan malam secepatnya dan mengasah keterampilan memasak!
5. Jauhi stres.
Bersantai tidak hanya membuat Anda lebih bahagia dan senang dengan hidup Anda, tapi juga akan membuat Anda memiliki kendali terhadap kesehatan. Level kortisol yang tinggi akan merusak keseimbangan hormon dan menyebabkan pilihan hidup yang tidak baik. Di antaranya adalah merasa malas, kurang olahraga, dan memilih memesan makanan cepat saji daripada memasak makan malam sehat.
Anggap bersantai sebagai waktu untuk "diri sendiri"!
Bila Anda belum pernah mencoba meditasi atau yoga, cobalah salah satu atau keduanya. 15 menit sehari cukup untuk membuat 1425 menit Anda di hari itu jauh lebih baik.
Itulah beberapa kiat yang bisa anda lakukan untuk menghidari obesitas dan kawan-kawanya, semoga bermanfaat dan membantu, sampai jumpa di artikel lainya.
0 Komentar
Setiap kata dari anda adalah motivasi bagi blog ini untuk menjadi lebih baik.