Belakangan ini marak di perbincangkan di internet tentang pasangan yang sedang berhubungan intim dan tidak bisa lepas, atau biasa kita sebut Gencet.
Kejadian seperti ini sering sekali di hubung-hubungkan dengan karma atau sihir, yang disebabkan pasangan selingkuh dan sebagainya, padahal belum tentu atau tidak selamanya pasangan yang mengalami fenomena ini adalah pasangan selingkuh seperti kejadian yang terjadi pada tahun 1870 yang melibatkan pasangan muda yang baru menjalani pernikan selama 6 bulan, dan juga yang terjadi pada tahun 1872 yang juga sudah menikah selama satu tahun namun mereka baru mengalami kejadian ini dan sebelumnya hubungan intim mereka normal saja.
Walau kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya, namun baru kali ini marak di perbincangkan, mungkin karna kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat penyebaran informasi begitu mudah, namun kemudahan inilah yang sering di salah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita hoax, jadi sebelum membagikan sebuah informasi yang belum tentu terjadi, sebaiknya cari tahu dulu dari berbagai sumber sebelum menyebar atau membagikan sebuah informasi.
Karna alasan diatas maka di kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bagaimanakah pandangan medis terhadap fenomena yang sedang viral di dunia maya.
Pejelasan Secara Medis
Fenomena seorang pria yang tak bisa melepaskan alat vitalnya setelah berhubungan intim atau di masyarakat umum dikenal sebagai gancet sudah sering kali terjadi.
Namun, meski bukan hal yang baru, faktanya hanya sedikit orang yang benar-benar memahami bagaimana kondisi yang secara medis disebut sebagai "penis captivus" tersebut bisa terjadi.
Menurut Dr John Dean kepada BBC, hal itu terjadi saat otot-otot organ intim wanita menekan organ intim pria jauh lebih kuat dari biasanya.
"Otot-otot dasar panggul wanita berkontraksi secara ritmik ketika orgasme. Otot-otot itu kemudian berkontraksi pada organ intim pasangannya sehingga kemudian macet."
Sebenarnya kasus ini cukup nyata diperdebatkan dalam literatur medis selama hampir 40 tahun.
Ini dimulai pada tahun 1979, ketika British Medical Journal menerbitkan sebuah makalah tentang hal ini.
Dokter memberikan penjelasan patofisiologis bahwa ini terjadi karena kontraksi spastis dari otot levator ani.
Dokter mengatakan bahwa ini mungkin merupakan vaginismus yaitu kejang otot tak disengaja yang menyebabkan otot kram dan terjaga.
Ini bisa terjadi karena wanita cemas saat bercinta, seperti kegelisahan yang menyebabkan hiperventilasi yang menyebabkan kram tangan dan otot hebat.
Itulah sebabnya beberapa wanita mengalami hal ini.
Menurut catatan British Medical Journal, cerita tentang hal ini hanya untuk menakuti kaum muda agar tidak berhubungan seks.
Meskipun begitu, beberapa dokter percaya pada penis captivus ini.
Penis Captivus
Penis captivus atau yang dikenal denganistilah gancet adalah keadaan ketika penis terjepit di dalam vagina saat berhubungan seks. Penis bisa terjepit karena otot vaginayang tiba-tiba menekan lebih kuat daripada biasanya.
Vaginismus
Vaginismus adalah kondisi ketika otot vagina mengalami kejang pada saat dimasuki sesuatu, misalnya penis, sehingga sulit dilakukan penetrasi.
Perbedaan Antara Penis Captivus dan Vaginismus
Penis captivus atau gancet sering dikaitkan dengan vaginismus. Padahal, kondisi ini berbeda. Vaginismus adalah kondisi ketika otot vagina mengalami kejang pada saat dimasuki sesuatu, misalnya penis, sehingga sulit dilakukan penetrasi. Sementara itu pada kondisi penis captivus, penis justru terperangkap di dalam vagina dan tidak bisa keluar.
Vaginismus kemungkinan ada kaitannya dengan rasa takut atau cemas ketika akan berhubungan seks. Para ahli medis pun belum mendapatkan bukti kuat mengenai penyebab penyakit ini. Untuk kondisi vaginismus, wanita yang mengalaminya dapat berlatih untuk mengontrol otot di sekitar vagina. Salah satu caranya adalah dengan rutin melakukan senam Kegel.
Harapan saya setelah anda membaca artikel ini semoga nanti di kemudian hari jika terdapat kejadian-kejadian aneh atau jarang terjadi kita bisa menanggapinya dengan lebih bijak dan selalu melihat sisi posifnya dibanding mencari hal negatif yang ada dalam sebuah kejadian.
0 Komentar
Setiap kata dari anda adalah motivasi bagi blog ini untuk menjadi lebih baik.