Akhirnya hal yang di takutkan dominus tiba juga, loceng sekolah di bunyikan pertanda bahwa semua siswa harus memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran yang di berikan oleh sang guru termasuk dominus, sebenarnya hari ini dominus tidak ingin masuk sekolah karna alasan yang saya utrakan tadi di atas, namun mau bagaimana lagi, balok 5x5 menanti di samping pintu bila ia tidak ke sekolah, seandainya ia (maksudnya dominus) disuruh memilih untuk tetap di rumah atau masuk sekolah tetap saja ia akan memilih ke sekolah karna faktanya, level kegalakan ibu dominus masih lebih tinggi di banding guru favoritnya itu, jadi sama saja cari mati jika ia memilih untuk tetap tinggal di rumah.
Dengan langkah yang di seret dan sangat pelan, wajah yang di tundukkan, kakinya pun bergetar, degupan jantung semakin kencang, bibir pucat, mata berkunang-kunag hidung tersumbat, tenggorokan kering, jakhhh lebay amat ya.... Gak segitunya juga kalee.. Intinya dominus malas untuk masuk ke dalam kelas,
''Baiklah anak-anaku semua, hari ini kita akan belajar menggambar, ayo ikuti hasil karya ibu yang indah ini'' kata sang ibu guru saat membuat coretan-coretan yang tidak jelas pada dinding kelas, UuppzzZZ salah maksunya papan tulis, sedang di belakang sana (maksunya para siswa) ada yang sudah memulai menggambar tanpa di persilahkan, ada pula yang mempersilahkan dirinya sendiri, ada yang ngupil, ada juga yang ngopi (itu saya), namun dominus tetap saja dengan gaya malasnya hingga jam pelajaran menggabar ini hampir usai, ''bagaimana anak-anak, gambar kalian telah selesai? jika sudah silahkan kalian kumpul di meja ibu.!!'' teriak ibu guru dari kursi dimana ia duduk, ohh iya informasi tambahan ternyata coretan-coretan ibu guru tadi menghasilkan sebuah gambar yang menyerupai monyet yang sedang tidur di atas pohon.
Satu persatu anak-anak mengumpulkan hasil gambar mereka namun tidak dengan dominus, ia menunggu giliran paling belakang entah kenapa, mungkin karna terlalu pandai atau apa yang jelasnya saya tidak tau, yang saya tau ialah gambar yang ia buat lebih menyerupai monyet yang tidur di bawah pohon tidak seperti gambar yang di buat gurunya, dengan mimik yang terlihat sangat terpaksa ia mengumpulkan gambarnya Lalu kembali ke tempat duduknya, namun belumlah pantatnya menyentuh kursi sang ibu guru telah memukul meja dengan kerasnya di iringi teriakan histeris yang lebih mirip suara bapak gue di banding suaranya sendiri, ''DOOOOOMIIIIIIIINNNNNNOOOOOOOO........''
Eitzzz salah maksudnya ''DOOOOOOOMIIIIIIIIIINUUUUUUUUUSSSSSSSS.......... Datang kemari dan jelaskan gambar apa yang kamu buat ini..!!!!!'' dominus pun datang memenuhi panggilan, dengan mimik wajah yang manis asem asin ia mencoba ramah pada gurunya ''ada apa bu??'' tanya dominus pada gurunya, ''coba kamu jelaskan gambar apa yang kamu buat ini??'' tanya ibu guru lagi, ''ohh ini gambar monyet lagi tidur bu..!!'' jawab sang domino pada gurunya, ''tapi kenapa kamu menggambarnya seperti ini, bukankah gambar ibu seperti di atas sana.!!'' bantah bu guru sambil menunjuk ke arah papan tulis, ''lah tadi juga gambarnya seperti di papan tulis bu, tapi karna ibu tadi mukul meja, monyetnya jatuh deh dan lanjutin tidurnya di bawah aja coz masih ngantuk banget tadi malam dia begadang nonton bola'' sang ibu guru pun langsung merem melek tak tau cara mengakhiri cerita ini..
1 Komentar
Knjgan pg sob
BalasHapusSetiap kata dari anda adalah motivasi bagi blog ini untuk menjadi lebih baik.